Hewan & Poster Hinaan Dilarang Dibawa dalam Demo Besok
detikcom - Senin, 1 Maret
Polda Metro Jaya melarang keras peserta demonstran yang hendak mengikutsertakan hewan dan poster-poster yang berisi penghinaan. Polda beralasan, hal itu dapat mengganggu ketertiban umum.
"Kalau untuk membawa binatang itu kita larang karena membahayakan. Kita mengharapkan masyarakat dapat memahami, untuk tidak menganggu keselamatan masyarakat," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Boy Rafli Amar kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (1/3/2010).
Sementara itu, poster-poster yang berisi penghinaan awalnya tidak dilaporkan dalam pemberitahuan untuk alat peraga demo. "Itu tidak dilaporkan, penghinaan, penghujatan dan pencemaran melalui gambar. Kalau menginap di Gedung DPR/MPR itu tidak diperbolehkan karena melanggar hukum," lanjutnya.
Sedikitnya 1.900 personel Polda Metro Jaya akan diterjunkan untuk mengamankan proses demo hasil akhir rapat Pansus Century, Selasa 2 Februari besok. Pengamanan disebar di beberapa titik pusat konsentrasi massa seperti Istana, DPR dan Bundaran Hotel Indonesia (HI).
"Kita sudah menyiapkan sekitar 1900 personel untuk unjuk rasa besok. Tentunya jumlah tersebut akan disesuaikan dengan posisi para pengunjuk rasa," kata dia.
Pengamanan akan dilakukan oleh Satuan Brimob, Samapta, Intel, Serse dan lain-lain. Polda sendiri hingga kini baru menerima pemberitahuan demo dari 2 unsur massa yakni Gempa dan Aliasi Rakyat untuk SBY (Arus). Masing-masing ormas diperkirakan membawa massa sekitar 500 orang.
"Kita masih menunggu yang lain," katanya.
Sementara itu, untuk mengantisipasi kemacetan di 3 titik konsentrasi massa itu, Polda telah menyiapkan beberapa jalur alternatif. Pengalihan arus akan diberlakukan jika kemacetan sudah tidak terhindarkan.
"Itu sudah protap. Tentunya melihat kondisi yang terjadi di sana," tandas Boy.
Sumbernya, sumbernya
Comment dari TS: Oke kalo masalah binatang gw ngerti [terutama kalo ada yang mau bawa ular ato singa ato sebangsanya]
Tapi kalo yang hinaan, justru itu tujuan kita ikut demo [hanya berlaku untuk beberapa orang]
detikcom - Senin, 1 Maret
Polda Metro Jaya melarang keras peserta demonstran yang hendak mengikutsertakan hewan dan poster-poster yang berisi penghinaan. Polda beralasan, hal itu dapat mengganggu ketertiban umum.
"Kalau untuk membawa binatang itu kita larang karena membahayakan. Kita mengharapkan masyarakat dapat memahami, untuk tidak menganggu keselamatan masyarakat," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Boy Rafli Amar kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (1/3/2010).
Sementara itu, poster-poster yang berisi penghinaan awalnya tidak dilaporkan dalam pemberitahuan untuk alat peraga demo. "Itu tidak dilaporkan, penghinaan, penghujatan dan pencemaran melalui gambar. Kalau menginap di Gedung DPR/MPR itu tidak diperbolehkan karena melanggar hukum," lanjutnya.
Sedikitnya 1.900 personel Polda Metro Jaya akan diterjunkan untuk mengamankan proses demo hasil akhir rapat Pansus Century, Selasa 2 Februari besok. Pengamanan disebar di beberapa titik pusat konsentrasi massa seperti Istana, DPR dan Bundaran Hotel Indonesia (HI).
"Kita sudah menyiapkan sekitar 1900 personel untuk unjuk rasa besok. Tentunya jumlah tersebut akan disesuaikan dengan posisi para pengunjuk rasa," kata dia.
Pengamanan akan dilakukan oleh Satuan Brimob, Samapta, Intel, Serse dan lain-lain. Polda sendiri hingga kini baru menerima pemberitahuan demo dari 2 unsur massa yakni Gempa dan Aliasi Rakyat untuk SBY (Arus). Masing-masing ormas diperkirakan membawa massa sekitar 500 orang.
"Kita masih menunggu yang lain," katanya.
Sementara itu, untuk mengantisipasi kemacetan di 3 titik konsentrasi massa itu, Polda telah menyiapkan beberapa jalur alternatif. Pengalihan arus akan diberlakukan jika kemacetan sudah tidak terhindarkan.
"Itu sudah protap. Tentunya melihat kondisi yang terjadi di sana," tandas Boy.
Sumbernya, sumbernya
Comment dari TS: Oke kalo masalah binatang gw ngerti [terutama kalo ada yang mau bawa ular ato singa ato sebangsanya]
Tapi kalo yang hinaan, justru itu tujuan kita ikut demo [hanya berlaku untuk beberapa orang]